
Apa Itu “Glancing”? Tren Baru di Layar Kunci Pintar
Platform Glance meluncurkan laporan “Glancing Trends Report Indonesia 2024” dan menemukan fenomena “glancing”—yakni saat pengguna sekadar melirik konten tanpa membuka aplikasi. Secara mengejutkan, lebih dari 30 juta pengguna Indonesia sudah rutin melakukan glancing untuk mendapatkan berita, hiburan, dan momen kultural hanya dengan satu ketukan di lock screen Glance+1Glance+1.
Data & Aktivitas Pengguna
- Dari Januari hingga September 2024, pengguna melewati 117 miliar glances dan melakukan 2 miliar taps Glance+1Glance+1.
- Lebih dari 45% interaksi bersifat spontan, tanpa direncanakan sebelumnya Glance+1Glance+1.
- Dengan demikian, glancing telah menjadi bagian penting dari rutinitas harian digital masyarakat.
Mengapa Glancing Menarik dan Efektif?
- Pertama-tama, ia hadir secara seamless—pengguna tak perlu membuka aplikasi, sehingga mereka tetap “mengonsumsi” konten saat berjalan, menunggu, atau di sela aktivitas.
- Selain itu, glancing membuka peluang bagi brand untuk menciptakan iklan dan konten spontan yang langsung terakses. Ini membuat ROI meningkat melalui keterlibatan cepat dan relevan.
Dampak & Implikasi Bagi Gaya Hidup Digital
- Aktivitas glancing membantu pengguna tetap up-to-date tanpa perlu membuka aplikasi lengkap.
- Lalu, platform seperti media, hiburan, dan e-commerce dapat menjangkau audiens baru melalui format ringan dan cepat ini.
- Alhasil, kebiasaan glancing mendorong brand untuk adaptasi format konten pendek, transisi cepat, dan real-time engagement.

Tren Lain yang Muncul di Indonesia
Selain glancing, sejumlah tren menarik mengubah gaya hidup digital masyarakat:
- Mobile-first lifestyle: Rata-rata sebanyak 73% transaksi e‑commerce dilakukan lewat smartphone Reddit+3Glance+3Glance+3Kadence.
- Live-shopping: Sekitar 69% konsumen Indonesia pernah berbelanja via livestream .
- Short‑form content & interaksi digital: Influencer dan brand memanfaatkan video pendek dan polling live untuk membangun engagement .
Kesimpulan: Era Engagement Sekejap
Dengan glancing, Indonesia kini memasuki era gaya hidup digital super cepat dan imersif. Pengguna semakin terbiasa mengakses informasi sekilas, tetapi dengan nilai dan relevansi tinggi. Oleh karena itu, merek dan media perlu menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan di lock screen dan memanfaatkan momentum glancing.