
Apple GPT Resmi Diluncurkan: AI Buatan Apple yang Siap Tantang ChatGPT
Apple Masuk ke Arena AI Generatif
Hari ini, 15 Juli 2025, Apple akhirnya melangkah penuh ke ranah AI generatif dengan meluncurkan produk yang banyak ditunggu-tunggu: Apple GPT. Pengumuman ini dilakukan dalam sesi khusus di WWDC 2025 yang diadakan secara hybrid di Apple Park, Cupertino, dan disiarkan ke jutaan developer di seluruh dunia.
Langkah ini terasa monumental, bukan hanya karena Apple sudah lama dikenal lambat merespons tren AI generatif, tetapi juga karena Apple kini menawarkan AI yang terintegrasi dalam ekosistem perangkat keras dan perangkat lunaknya secara seamless—sesuatu yang Google dengan Gemini atau Microsoft dengan Copilot belum sepenuhnya capai.
CEO Tim Cook menyebut Apple GPT sebagai “AI yang paling personal, paling privat, dan paling kontekstual di dunia.” Ambisi itu jelas: membuat AI lebih mudah diakses tanpa mengorbankan privasi pengguna—salah satu nilai jual utama Apple.
Apa yang Ditawarkan?
Apple GPT adalah platform AI generatif berbasis LLM (large language model) buatan Apple yang diberi nama Ajax. Ini bukan sekadar chatbot biasa. Apple GPT hadir dalam beberapa bentuk:
- Sebagai chatbot mandiri di macOS, iPadOS, dan iOS
- Sebagai “asisten pintar” yang menggantikan peran Siri lama
- Sebagai API untuk developer yang ingin membangun aplikasi dengan kemampuan generatif
Selain itu, Apple GPT juga terintegrasi langsung ke aplikasi-aplikasi utama Apple:
- Mail: menulis, merangkum, dan menjawab email dengan nada yang sesuai konteks
- Pages & Keynote: membuat draft dokumen, slide, bahkan konten kreatif
- Messages: membantu menjawab pesan dengan lebih cepat
- Safari: rangkuman halaman web real-time dan pencarian kontekstual
Yang paling menarik, Apple memastikan bahwa semua permintaan AI yang bisa diproses secara lokal di perangkat tetap dijalankan on-device. Hanya tugas yang lebih berat yang dikirim ke cloud. Apple menyebut sistem hybrid ini sebagai Private Compute Cloud—yang dienkripsi ujung-ke-ujung dan tidak disimpan setelah permintaan selesai.
Privasi, Integrasi, dan Efisiensi
Beberapa keunggulan yang langsung mencuri perhatian pengguna dan pengamat teknologi:
- Privasi diutamakan: Apple berulang kali menegaskan tidak menyimpan, menganalisis, atau menjual data pengguna. Semua model di-train tanpa mengidentifikasi data personal.
- Integrasi dalam ekosistem Apple: tanpa perlu login ke layanan tambahan, pengguna cukup mengucapkan atau mengetik, AI sudah bisa bekerja di semua perangkat Apple miliknya.
- Efisiensi baterai dan performa: berkat chip M4 Pro terbaru, pemrosesan on-device berlangsung cepat dengan dampak minimal ke daya tahan baterai.
Fitur-fitur ini jelas diarahkan untuk membedakan Apple GPT dari ChatGPT (OpenAI) atau Gemini (Google) yang lebih cloud-heavy dan belum tentu selalu memikirkan privasi.
AI yang Berasa Seperti Asisten Pribadi Nyata
Kalau selama ini kamu merasa Siri seperti teman yang pelupa dan kaku, Apple GPT menjadikannya lebih seperti asisten pribadi yang peka terhadap kebiasaan kamu. Bayangkan kamu sedang menulis email di MacBook, tiba-tiba ada notifikasi dari Messages yang butuh jawaban cepat dengan nada formal—Apple GPT langsung menyarankan teks yang cocok tanpa kamu harus buka aplikasi lain.
Atau ketika kamu sedang belanja online, Apple GPT di Safari bisa langsung memberikan perbandingan harga dan menganalisis ulasan produk yang relevan. Semua terasa natural, tidak invasif, dan kontekstual.
Akhirnya Apple Berani Melawan Arus
Sebagai pengamat teknologi, saya cukup terkesan dengan cara Apple melangkah hati-hati namun strategis di bidang AI. Ketika Microsoft dan Google sibuk berlomba-lomba mengenalkan AI generatif mereka sejak 2023, Apple memilih menunggu sambil menguji Ajax secara internal. Bahkan sempat terdengar desas-desus karyawan Apple sudah memakai “Apple GPT internal” sejak awal 2024.
Dengan peluncuran hari ini, Apple akhirnya bisa menjawab kritik “ketinggalan AI” dengan cara yang sangat khas Apple: produk yang terasa matang, aman, dan terintegrasi. Hal ini bisa menjadi daya tarik bagi pengguna yang ragu-ragu menyerahkan data ke cloud milik pihak ketiga.
Ke depan, saya melihat Apple GPT akan menjadi tulang punggung bagi cara pengguna berinteraksi dengan perangkat. Kemungkinan besar, Apple akan memperluas AI ini ke visionOS untuk Apple Vision Pro dan bahkan ke ekosistem mobil Apple Car Project (jika proyek ini benar-benar terwujud).
Bagaimana Menurut Kamu?
Hari ini, Apple GPT akhirnya keluar dari bayang-bayang dan siap bertarung dengan pemain besar lain di arena AI generatif. Kalau menurut kamu, apakah pendekatan Apple yang “lebih personal dan privat” ini sudah cukup untuk membuatnya unggul? Atau kamu masih lebih suka Gemini atau ChatGPT? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya. Kita bahas bareng-bareng.
Tinggalkan Balasan