
Apple Vision Pro 2: Upgrade AI dan Fitur Spatial yang Siap Rilis 2025
Baru-baru ini, Apple kembali jadi sorotan. Saat ini, muncul kabar kuat bahwa generasi kedua Apple Vision Pro—yang sering disebut Vision Pro 2—akan dirilis akhir tahun ini. Bukan sekadar penyegaran kosmetik, tapi peningkatan cukup substansial, khususnya soal chip dan fitur AI, serta dukungan ekosistem ruang (spatial) yang makin lengkap. Ini berita mantap dari Bloomberg dan TechEdt, yang menggarisbawahi bahwa pengguna tak perlu menunggu hingga 2026 untuk upgrade major .
Vision Pro generasi pertama—dirilis Februari 2024—dilengkapi chip M2 dan menuai pujian atas antarmuka spatial-nya, tapi juga dikritik karena:
- Harga tinggi: MSRP US$3.499
- Kenyamanan pengguna: engsel dan bobot masih berat untuk pemakaian lama
Untuk generasi kedua, beberapa hal penting akan dibenahi:
- Chip M4 (atau kemungkinan M5): Dorongan performa signifikan, terutama pada AI dan grafik
- Strap ergonomis: Model baru lebih nyaman dipakai lama, mengurangi ketegangan leher .
- Fitur AI & spatial canggih: Update dari visionOS 26 menghadirkan eye-tracking (“Look to Scroll”), widget spatial yang personalisasi warna dan ukuran, dukungan PSVR2 Sense controller, serta kompatibilitas konten 180°–360° dari Sony, Canon, GoPro, Insta360
- Kompatibilitas ekosistem: integrasi iPhone direct unlock, panggilan saat menggunakan Vision Pro, dan API enterprise baru agar konten profesional makin mudah digunakan .
Namun tetap ada PR:
- Masih belum didapati harga resmi.
- Masih belum jelas soal penurunan bobot secara signifikan atau harga yang lebih ramah.
- Efek AI belum diuji langsung di versi konsumen—soal kompatibilitas dan performa nyata masih belum diketahui.
Bayangkan kamu sedang merancang model 3D menggunakan Vision Pro 2 di studio virtual. Kamu menggambar dengan Apple Pencil sambil berdiskusi dengan rekan lewat call—konten 360° dari GoPro automat dihasilkan sebagai back-drop. Ketika panggilan masuk via iPhone, kamu hanya perlu “memindahkan” widget panggilan dengan mata, dan langsung menjawab tanpa lepas headset berkat eye-tracking dan integrasi iPhone.
Ini bukan sekadar demo tech. Ini wujud nyata di mana Apple membangun ekosistem spatial-nya dengan cara yang smooth, intuitif, dan produktif.
Sebagai penggemar teknologi AR/VR, saya melihat keputusan Apple launching Vision Pro 2 akhir tahun ini sebagai strategi matang. Soalnya, ini bukan perang gimmick—Apple sedang bermain jangka panjang.
- AI di udara spatial punya potensi besar: bayangkan Siri versi visual, yang mampu membantu drafting secara real-time saat bekerja dalam ruang holografik.
- Strap baru menandakan bahwa pengguna profesional pun buat Apple sangat penting—bukan sekadar early adopter konsumen.
- Kolaborasi dengan Sony, Canon, GoPro, dan dukungan untuk PSVR2 berarti Apple serius di industri kreatif & gaming spatial, bukan sekadar aplikasi showcase.
Prediksi:
- Vision Pro 2 akan menjadi katalis untuk adopsi spatial computing di kalangan profesional kreatif (video editor, desainer, arsitek).
- Apple akan bersiap rilis Vision Air di tahun 2027 yang lebih ringan dan harga lebih bersahabat, memancing pasar konsumen luas
- Dengan spatial OS 26 dan aksesoris baru, ekosistem Apple akan semakin kaya sebelum headset versi murah benar-benar hadir.
Nah, sekarang giliran kamu: apakah kamu antusias menunggu Vision Pro 2? Apakah menurut kamu AI spatial dan performa tinggi sudah cukup untuk membuatnya layak dibeli, meski harganya masih premium? Ataukah kamu lebih menunggu headset yang lebih terjangkau seperti Vision Air?
Kalau menurut kamu, apakah teknologi ini layak ditunggu atau justru overrated? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya. Kita bahas bareng-bareng.
Tinggalkan Balasan